News

Wagub Mengajak Kampanye Edukasi Untuk Perangi Stunting di Malut

Wakil Gubernur Maluku Utara, Ir. M. Al Yasin Ali, M.MT membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting terkait capaian dan Intervensi TPPS Provinsi Maluku Utara, pada Kamis (5/10) pekan lalu, bertempat di Lantai IV Kantor Gubernur, Sofifi.

Dalam sambutannya, M. Al  Yasin Ali mengungkapkan bahwa berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, terdapat 26% Balita di Maluku Utara mengalami Stunting.

“Hal ini membuat kita memahami Konsekuensi dari Stunting, bukan semata persoalan Tinggi Badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu, akibat munculnya Penyakit Kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan” jelasnya.

Seraya mungutip kampanye UNICEF, Orang Nomor Dua di Maluku Utara itu, mengatakan Anak Stunting memiliki Badan dan Otak yang Stunting. Anak Stunting memiliki Kehidupan yang Stunting pula.

Dampak penuh dari Stunting di masa kecil mungkin baru termanifestasi dalam waktu bertahun-tahun ke depan, dan sudah terlambat untuk diatasi. Meski begitu, Wagub tetap optimis dan mengajak semua pihak untuk serius melakukan upaya menurunkan Angka Stunting di negara kita, dan khususnya di Maluku Utara.

Untuk itu, dirinya mengingatkan agar para Keluarga harus memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan Asupan Gizi dan Pengasuhan Anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungannya.

“Banyak orang tua mungkin tidak menyadari bahwa kekurangan gizi pada anak-anak mereka dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius. Inilah sebabnya mengapa Kampanye Edukasi dan kesadaran sangat penting dalam memerangi Stunting. Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memberikan makanan bergizi sejak dini,” ujarnya.

Perlu diingatkan kembali bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia saat ini adalah 21,6% dan Maluku Utara sebesar 26,1%, sementara target kita adalah 14% pada 2024 mendatang.

Upaya untuk mencapai Target Prevalensi Stunting pada tahun 2024 sebesar 14%, hal ini menuntut kerja keras kita untuk melakukan Aksi Nyata melalui Kolaborasi dan Kemitraan yang kuat antara Pemerintah, Sektor Swasta, LSM, dan masyarakat sipil.

“Oleh karena itu, saya mengingatkan kembali kepada semua kepala OPD, para Camat, para Petinggi dan seluruh Stakeholder yang tergabung dalam Tim Percepatan Pencegahan Stunting, untuk melakukan rencana aksi yang telah di tetapkan sesuai peran, tugas dan fungsi masing-masing dengan terus melakukan Sinergitas dan Kolaborasi, sehingga diharapkan terjadi Penurunan Angka Stunting yang signifikan pada tahun 2024” harap Mantan Bupati Halteng dua Periode itu.

Wagub menegaskan, agar manfaatkan Sumber Anggaran yang ada sesuai Peraturan dan Perundangan yang telah ditetapkan, melalui perencanaan yang benar sesuai kebutuhan, dan dilaksanakan dengan Monitoring dan evaluasi yang baik agar memberikan manfaat sebesar besarnya bagi masyarakat Maluku Utara.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Nuryamin, S.TP., MM., menyampaikan kegiatan Rakor dan Evaluasi TPPS ini merupakan Penguatan Peran dan Fungsi dari TPPS secara berjenjang dan berkesinambungan.

Hadir dalam kegiatan itu, Para Pimpinan Instansi terkait, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Malut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Malut, Kadis Sosial Provinsi  Malut, dan undangan lainnya.(fia/rls)

Related Posts

1 of 9